• Terbaru

    Jumat, 09 Oktober 2020

    MEMPERINGATI HARI KESEHATAN MENTAL SEDUNIA

     

    MEMPERINGATI HARI KESEHATAN MENTAL SEDUNIA

    “Mental health matters. End the stigma. Normalize therapy.”



    Hari ini, 10 Oktober diperingati sebagai ”Hari Kesehatan Mental Sedunia.” Kesehatan mental adalah hal nyata yang bisa terjadi kepada siapa saja dan dimana saja. Memiliki mental yang sehat sama pentingnya dengan memiliki fisik yang sehat. Namun, hingga saat ini masih banyak orang yang kurang memahami pentingnya kesehatan mental. Meski diperingati setiap tahun tidak banyak yang tahu apa itu kesehatan mental. Bahkan ada sebagian orang yang enggan mengakui dirinya mengalami gangguan.

    Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia ini juga didukung oleh WHO (World Health Organization). Peringatan ini memberikan kesempatan bagi semua pemangku kepentingan yang menangani masalah kesehatan mental untuk membicarakan tentang pekerjaan mereka dan usaha apa lagi yang perlu dilakukan untuk mewujudkan perawatan kesehatan mental bagi semua orang di seluruh dunia.



    WHO menjelaskan, seorang yang sehat adalah ketika keadaan fisik, mental, dan kesejahteraan sosial sehat secara utuh, bukan hanya karena tidak adanya penyakit atau kekurangan. Namun, selama ini manusia seperti terlalu berfokus pada fisik dan lupa pada kesehatan mental yang dimilikinya.

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah salah satu bidang kesehatan masyarakat yang paling terabaikan. Hampir 1 miliar orang di dunia memiliki gangguan kesehatan mental, 3 juta orang meninggal setiap tahun akibat penggunaan alkohol yang berbahaya dan satu orang meninggal setiap 40 detik karena bunuh diri.

    Berdasarkan hasil survey Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia tahun 2018, 1 dari 10 orang dari jumlah orang Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental. Kurang lebih 75% orang dengan masalah mental tidak mendapatkan penanganan yang baik. Bahkan, 5 orang Indonesia meninggal karena bunuh diri setiap harinya. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi?

    Kurangnya pengetahuan serta berakarnya stigma negatif tentang gangguan kesehatan mental masih terjadi di sekitar kita. Hal ini disinyalir sebagai salah satu penyebab masyarakat Indonesia tidak menyadari pentingnya memiliki mental yang sehat. Banyak yang beranggapan bahwa mendatangi Konselor, Psikolog, atau Psikiater, adalah orang-orang yang bermasalah atau bahkan gila. Padahal, yang dilakukan bisa jadi sebagai bentuk self-care atau kepedulian terhadap kesehatan mentalnya. Ada juga yang beranggapan bahwa mereka yang mengalami gangguan mental disebabkan karena kurangnya bersyukur dan kurang dekat dengan Allah. Bahkan dianggap lebay.



    Mari kita melihat pada diri sendiri terlebih dahulu. Seberapa jauhkah kita memahami keadaan mental kita sendiri? Seberapa besar kita menyayangi diri kita sendiri demi mencapai kesejahteraan lebih baik? Seberapa berani kita mengakui ketika diri merasa tidak baik? Yang  pada akhirnya mendorong kita untuk terbuka dan mencari bantuan agar diri menjadi baik kembali?

    Mengenali tentang kesehatan mental juga sebagai salah satu cara untuk mengetahui kondisi mental diri sendiri. Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Gangguan kesehatan mental sangat beragam, pun dengan penyebabnya. Mereka yang memiliki gangguan kesehatan mental sudah saatnya untuk didukung dan ditemani melewati masa sulitnya. Bukan malah dianggap negatif dan dikucilkan.

    Tahun 2020 tentu bukan tahun yang mudah bagi kita semua. Selain menjaga kesehatan fisik di tengah pandemi, kita juga perlu menjaga kesehatan mental yang saat ini tentu sangat rawan terganggu. Untuk itu, tema yang dipilih oleh WHO dalam memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun ini adalah "Kesehatan Jiwa untuk Semua: Investasi Lebih Besar - Akses Lebih Besar". Tema ini menyerukan adanya investasi yang lebih besar untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses perawatan kesehatan mental, khususnya di tengah pandemi COVID-19.

     

    Yuk mulai lebih aware lagi dengan isu kesehatan mental. Your mental health is a priority.

    “No Health without Mental Health” –WHO


    -   Oleh :

    Laili Ni’amah, Guru Bimbingan dan Konseling SMPIT Hidayatul Quran Boarding School.

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: MEMPERINGATI HARI KESEHATAN MENTAL SEDUNIA Rating: 5 Reviewed By: admin rmb
    Scroll to Top